REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat opera Ninok Leksono menyebutkan, ada perbedaan antara opera di masa lalu dan masa kini. Perbedaan itu tampak dari konsep panggung selama pertunjukan.
Ninok mengatakan ada masa di mana opera ditampilkan dengan spektakuler. Sejarah mencatat, opera Aida yang berlangsung di Mesir sangat bombastis sampai-sampai penumpangnya naik Concorde.
"Tahun 1680 ada juga opera yang menampilkan 100 pasukan berkuda, dengan beruang, rusa, singa, dan gajah asli," ungkap Ninok kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.
Sekarang, opera digagas dengan berfokus pada suara dan akting sang tokoh. Demikian pula opera klasik Carmen karya Georges Bizet yang ditampilkan The Resonanz Music Studio dan Batavia Madrigal Singers di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (16/4) dan Ahad (17/4) lalu.
Ninok menginformasikan, Carmen adalah opera populer yang paling sering dipentaskan. Buah karya komposer Prancis Georges Bizet yang digelar perdana 3 Maret 1875 itu mendapatkan pengakuan internasional.
Lewat opera Carmen, Ninok mengataka Bizet ingin mengangkat kehidupan nyata ke panggung. Tak jarang, kompleksitas emosi yang dihadirkan membuat penonton di berbagai belahan dunia berurai air mata.
"Tokoh utamanya perempuan dan sangat kharismatik. Ceritanya kuat dan setting-nya eksotis. Melodinya apik dan mudah digumamkan di kamar mandi," katanya.