REPUBLIKA.CO.ID, KUMAMOTO -- Serangkaian gempa di Jepang bagian selatan berimbas pada akses penduduk terhadap kebutuhan pokok, khususnya makanan. Pada Senin (18/4), Reuters melaporkan pasokan makanan menipis karena sejumlah jalur terputus oleh longsor.
Media Jepang melaporkan korban selamat membuat tanda SOS dengan kursi di pekarangan sekolah agar terlihat oleh helikopter. "Kemarin, saya hanya makan satu potong tahu dan bola nasi, hanya itu," kata seorang wali kota di salah satu area terimbas.
Baca: Militer AS Bergabung Bantu Penyelamatan Korban Gempa Jepang
Menurutnya, akses terhadap makanan adalah hal yang paling dikhawatirkan, selain tidak adanya listrik juga air. Beberapa waktu lalu, PPI Hokkaido sempat menyebar informasi serupa bahwa kondisi di Kumamoto sangat memprihatinkan. Pasokan air bersih terputus dan banyak toko halal rusak.
Sebanyak 33 orang dikonfirmasi tewas karena gempa pada Sabtu dan sembilan orang meninggal karena gempa sehari sebelumnya. Pemerintah mengatakan 190 orang terluka serius dan sebanyak 110 ribu orang terpaksa mengungsi.
Televisi NHK menyiarkan ladang padi dan hutan rusak karena gempa. Bahkan ada tanah terbelah hingga selebar dua meter sepanjang sekitar 50 km.