Senin 18 Apr 2016 15:36 WIB

Pemprov DKI 'Ganjal' Kendaraan Pribadi Masuk Jakarta

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta di sekitar Jatibening.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta di sekitar Jatibening.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKIakan mengganjal masuknya kendaraan pribadi dari daerah penyangga Jakarta. Ini dilakukan untuk membatasi kepadapatan kendaraan yang masuk ke Ibu Kota.

"Nanti kita sediakan fasilitas park and ride di terminal dan daerah penyangga. Jadi kendaraan yang mau masuk Jakarta sudah kita ganjel di sana," kata Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah di Jakarta, Senin (18/4).

Andri mengatakan, dishub tidak akan menyediakan kantong parkir khusus bagi kendaraan yang akan masuk ke Jakarta ataupun kendaraan dalam kota. Dia mengatakan, pemprov hanya berusaha menyediakan operasional bus transjakarta tambahan bagi masyarakat.

Fasilitas park and ride itu akan disiapkan semisal di Terminal Kampung Rambutan atau Kalideres. Andri mengatakan, kemungkinan hanya lahan parkir di tempat tersedia park and ride itu yang akan diperluas.

"Kalau di dalam kota kita siapin kantong parkir ya percuma kita siapin bus banyak mereka akan tetap masuk juga, nggak efektif," kata Andri.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengaku telah menguji coba fasilitas park and ride di Mall Metropoitan, Bekasi. Warga, Budi mengatakan, bisa memarkirkan kendaraan mereka dan masuk ke Jakarta menggunakan armada transjakarta.

"Manfaatkan park and ride, masyarakat bisa parkir di sana dan langsung naik bus keliling Jakarta Rp 3500," katanya.

Sebelumnya, PT Transjakarta mengoperasikan 274 armada tambahan. Ratusan bus baru jenis Scania yang dioperatori PPD dan Mayasari Bhakti itu bakal disebar di seluruh trayek operasional transjakarta. Penambahan itu juga dilakukan untuk mengejar target setiap 30 detik bus datang mengangkut penumpang di setiap halte.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement