REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memperlebar trotoar di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin bagi para pejalan kaki.
"Kalau trotoarnya dilebarkan, pejalan kaki jadi lebih aman. Rencananya, di Sudirman dan Thamrin itu trotoarnya akan dilebarkan sampai 9,5 meter," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/4).
Meskipun demikian, menurut dia, sebagai kompensasi atas pelebaran trotoar itu, ada kemungkinan pihaknya akan menghilangkan jalur lambat yang ada di sepanjang jalan protokol tersebut.
"Rencananya, nanti kami akan menghilangkan jalur lambat di Sudirman dan Thamrin, karena menurut saya jalur lambat itu tidak banyak gunanya. Sama-sama penuh, sama-sama macet," ujar Basuki.
Selain memperlebar trotoar, dia menuturkan untuk menambah kenyamanan para pejalan kaki, pihaknya juga akan menanami pohon-pohon di sepanjang trotoar itu, sehingga terlihat hijau.
Meskipun demikian, dia mengatakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi kemacetan di wilayah ibu kota saat ini, yaitu dengan membangun sarana transportasi massal berbasis rel.
"Seluruh dunia juga tahu, sarana transportasi berbasis rel harus dibangun. Sama seperti yang kita lakukan saat ini, kita juga membangun transportasi berbasis rel, yakni Mass Rapid Transit (MRT)," tutur Basuki.
Lebih lanjut, mantan bupati Belitung Timur itu mengungkapkan masalah kemacetan di ibukota tidak akan selesai dengan pelebaran jalan, tetapi juga dengan layanan transportasi yang baik dan memadai.
"Kalau pelebaran jalan terus, percuma, mobil juga akan bertambah terus. Makanya, harus bangun transportasi berbasis rel. Selain itu juga memperbaiki sarana-sarana penunjangnya, salah satunya ya trotoar itu," ungkap Basuki.