Selasa 19 Apr 2016 05:48 WIB

Panglima TNI: Pasukan Sudah Tanya Kapan Berangkat Bebaskan Sandera

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Esthi Maharani
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf
Foto: lowlands-l.net
Lokasi Provinsi Sulu di Filipina, sarang gerilyawan lokal Abu Sayyaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan Angkatan Bersenjata Filipina tengah berupaya membebaskan sandera yang ditawan oleh kelompok radikal, Abu Sayyaf. Namun, Panglima TNI menegaskan, jika diminta, pasukan TNI sudah siap melakukan operasi upaya pembebasan sandera Warga Negara Indonesia (WNI).

Hal ini diungkapkan Panglima TNI saat mengecek kesiapan, menganalisa, dan memberikan petunjuk terhadap pasukan yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (18/4). PPRC tersebut terdiri dari sejumlah pasukan khusus dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), dan Brimob (Kepolisian).

Ia menjelaskan pasukan PPRC selalu siap dikirimkan jika nantinya pihak Angkatan Bersenjata Filipina meminta bantuan.

''Kalau mereka meminta bantuan kami, dengan puji syukur, saya langsung berangkatkan. Pasukan saya sudah nunggu saja, bahkan sudah tanya kapan dia berangkat,'' ujar Panglima TNI, Senin (18/4).