REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kecintaan dan pengalamannya tinggal selama 30 tahun di Indonesia telah mendorong seorang warga Australia, Ia Burnett menulis tiga buku mengenai Indonesia. Ketiga buku itu bercerita banyak tentang sejarah dan kekayaan budaya Indonesia yang pekan ini dipamerkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra.
Ketiga buku karya Ian Burnett tersebut berjudul Spice Islands, East Indies, dan Archipelago: A Journey Across Indonesia.
Acara bedah buku karya Ian Burnett yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI di Canberra Australia ini dihadiri banyak kalangan, diantaranya pejabat senior dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia Allaster Cox, para diplomat dari negara sahabat, pejabat Departemen Pendidikan Australia, akademisi, sejarawan, seniman hingga mahasiswa dan pelajar.
Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema menyambut baik acara bedah buku ini karena sangat penting untuk memberikan wawasan baru tentang Indonesia dari berbagai sudut, termasuk perspektif historis kepada publik Australia.
“Diharapkan melalui pemahaman mendalam, akan tercipta saling pengertian dan menghormati antarmasyarakat kedua negara yang nantinya akan membantu memperkuat hubungan dan kerja sama di sektor lain, seperti di bidang politik, ekonomi hingga sosial budaya,” kata Dubes Nadjib.
Dubes RI Nadjib Riphat juga mengatakan buku tentang Indonesia yang dihasilkan setiap penulis, termasuk Ian Burnett, sangat penting peranannya dalam upaya mempertahankan dan menyebarluaskan sejarah Indonesia serta warisan budaya nasional.
“Buku dapat menjadi pembawa pesan komunikasi yang efektif dan alat belajar antar masyarakat Indonesia dan Australia,” katanya.
sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-04-18/warga-australia-ini-karang-3-buku-sejarah-dan-kebudayaan-indonesia/1570504
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement