REPUBLIKA.CO.ID, GAMBELA -- Korban tewas akibat serangan di Ethiopia bagian barat terus meningkat. Perkembangan terakhir menyebutkan 208 orang tewas dan 108 anak-anak diculik. Serangan ini dilakukan kelompok dari Sudan Selatan.
"Hingga Ahad sore, jumlahnya meningkat dari 140 orang jadi 208 korban tewas dan 75 luka-luka," kata Juru bicara pemerintah Getachew Reta mengatakan pada Reuters.
Korban tewas termasuk anak-anak dan perempuan. Penyerang juga menjarah panen untuk sekitar 2.000 orang. Getachew mengatakan Pasukan Pertahanan Ethiopia sedang mengambil langkah-langkah penanganan.
"Mereka mendekat ke lokasi penyerang," kata dia.
Serangan ini terjadi sejak Jumat di wilayah Gambela yang merupakan rumah bagi lebih 284 ribu pengungsi dari Sudan Selatan. Sebelumnya, Getachew mengatakan pada Aljazirah, pasukan Ethiopia telah menewaskan 60 orang pelaku penyerangan.
Pasukan juga akan melintasi perbatasan ke Sudan Selatan untuk meringkus penyerang jika diperlukan. Penyerbuan lintas perbatasan pernah terjadi sebelumnya di sana di masa lalu. Operasi melibatkan suku Murle di Jonglei dan Upper Nile.
Penyerang diyakini tidak berhubungan dengan pasukan pemerintah Sudan Selatan atau pasukan pemberontak yang memerangi pemerintah di Juba dalam perang sipil. Pemerintah Sudan Selatan belum mengeluarkan pernyataan soal serangan ini.
Baca: Harimau Sumatra Tertua di Dunia Disuntik Mati di Honolulu