REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah pusat mendukung langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang melakukan penelitian pembibitan sapi pasundan. Menurut Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti, Jumain Ape, selama ini Indonesia belum berhasil membangun usaha hulu pembibitan sapi. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan daging sapi, selama ini, Indonesia mengimpor dari luar negeri.
"Kami akan mendorong Jabar jadi industri pembibitan sapi pasundan. Tapi, semua harus bisa bersinergi untuk mengembangkan industri pembibitan ini," ujar Jumaini di acara Launching Sapi Pasundan sebagai Sumber Daya Genetik Khas Jabar, Bandung, Selasa (19/4).
Menurut Jumaini, kalau tak ada kerja sama untuk membuat industri pembibitan, maka industri tersebut akan mati lagi. Padahal, pembibitan tersebut kalau ingin berhasil harus dibuat dalam sebuah industri dengan melibatkan masyarakat.
"Kita tak mungkin belum bisa mencapai swasembada pangan kalau mengembangkan sendiri. Kita akan terus bergantung pada impor," katanya.
Penguatan teknologi, kata dia, dibutuhkan untuk menggenjot produktivitas pangan. Apalagi, saat ini kondisi lahan terus berkurang. Kalau produktivitas bisa digenjot, maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing tinggi.
"Hanya dengan penerapan teknologi kita bisa swasembada," katanya.