Selasa 19 Apr 2016 14:31 WIB

Jabar Target 80 Ribu Inseminasi Buatan Sapi Pasundan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Peternakan sapi (ilustrasi)
Foto: Antara
Peternakan sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melakukan 80 ribu inseminasi buatan (IB) untuk sapi Pasundan setiap tahunnya. Dengan jumlah tersebut, Jabar menargetkan populasi sapi khas Jabar ini bertambah sekitar 10 persen per tahun.

Menurut Kepala Dinas Peternakan Jabar Dody F Nugraha, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyiapkan petugas untuk melakukan IB tersebut. Bahkan, penyuntikan ini diberikan secara gratis bagi kelompok peternak yang menginginkannya.

"Kalau petugas IB dari kita adalah PNS, itu tidak bayar, karena PNS ini melekat pada tugasnya," ," ujar Dody usai meluncurkan hasil penelitian Badan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (BP3 IPTEK) Jabar bekerjasama dengan Unpad, UI, IPB, dan ITB, di Bandung, Selasa (19/4).

Dody mengatakan, dari 80 ribu IB, belum tentu bisa berhasil semuanya. Sebab,  rata-rata sapi akan berhasil setelah dua kali disuntik IB. "Bahkan bisa tiga kali (baru berhasil), tergantung kondisi kesehatan sapi," katanya.

Namun, kata Dody, pihaknya belum berorientasi pada penambahan populasi sapi Pasundan. Saat ini, pihaknya akan fokus pada proses pemurnian DNA sapi Pasundan sampai titik 100 persen.

"Kalau sekarang 93 persen. Tapi sambil berjalan, kita juga upayakan pengembangbiakan," katanya.

Jumlah sapi Pasundan saat ini, kata Dody, mencapai 40 ribu ekor yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Jabar. Angka ini diakui Dody masih kecil terutama jika dibandingkan dengan jumlah konsumsi sapi Jabar. Adapun jumlah keseluruhan sapi di Jabar mencapai sekitar 480 ribu ekor.

"Kemampuan kita sekitar 20-30 persen, sisanya didatangkan dari daerah lain," katanya.

Baca juga: Jawa Barat Didorong untuk Kembangkan Sapi Pasundan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement