Selasa 19 Apr 2016 15:13 WIB

Konflik Ridwan Kamil Versus Taufik Berakhir Damai

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Achmad Syalaby
LKPJ Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Dede Lukman Hakim
LKPJ Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Konflik yang melibatkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dengan seorang sopir angkutan ilegal bernama Taufik akhirnya diselesaikan. Kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak akan melanjutkan perkara ke meja pengadilan.

Kuasa Hukum Ridwan Kamil, Atang Irawan mengatakan keduanya menyadari ada kesalahpahaman atas kejadian dugaan penamparan yang terjadi pada Maret lalu. Oleh karenanya penyelesaian perkara ditempuh dengan jalur kekeluargaan.

"Hari ini kita sudah sepakat terkait pelaporan wali kota kita sudah bersama-sama akan melakukan penyelesaian secara kekeluargaan," kata Atang dalam konferensi pers yang digelar di Roemah Enak-Enak, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (19/4).  (Baca: Sopir Omprengan Bersikeras Ditampar Ridwan Kamil).

Menurut dia, baik dari Ridwan Kamil ataupun Taufik menyadari kesalahpahaman masing-masing. Keduanya sepakat untuk tidak melanjutkan perkara dan saling memaafkan agar ke depannya bisa menjalani aktivitas masing-masing dengan tenang.

Kuasa hukum Taufik, I Made Agus Redi Yudana mengatakan kliennya sepakat berdamai tanpa ada unsur paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Termasuk unsur kepentingan terkait keuntungan materi.

"Niat tulus klien kami yang merasa ingin miss komunikasi ini segera terselesaikan tanpa ada unsur paksaan dari manapun atau politik dari manapun. Serta tidak ada keuntungan apapun yang dimintanya dalam bentuk materi," katanya di lokasi yang sama.

Ia menyebutkan Taufik ingin menyelesaikan konflik dengan cara kekeluargaan. Taufik menyadari konflik berlarut-larut dapat menganggu kehidupan baik dirinya maupun wali kota yang menjalankan tugas. Karena itu, melalui obrolan intensif antar kuasa hukum maka keduanya sepakat untuk saling memaafkan. Taufik juga akan mencabut laporan pengaduannya ke Polda Jawa Barat. 

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambut baik penyelesaian lewat jalur kekeluargaan. Menurut dia, cara komunikatif justru lebih membawa manfaat dibanding melalui jalur meja hijau.

Pria yang akrab disapa Emil ini menyebutkan dalam memimpin kota penuh dengan dinamika. Hal ini pun menimbulkan kesalahpahaman baik antar pemimpin dengan warganya. Oleh karenanya perlu diluruskan dengan cara yang komunikatif"Jika dalam proses ada dinamika kita seleseikan dengan cara komunikasi langsung. Baik buruknya sesuatu dijalani dengan berkomunikasi," ujar Emil.

Untuk ke depan, dia berharap tidak ada lagi kesalahpahaman ihwal perkara kecil. Ia meminta masyarakat dapat bersinergi membantu pemerintah kota Bandung dalam memajukan daerah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement