Selasa 19 Apr 2016 15:39 WIB

OJK Dorong Lembaga Jasa Keuangan Biayai Sektor Pariwisata

Rep: C37/ Red: Winda Destiana Putri
Penandatanganan MoU oleh Muliaman D Hadad dan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kementerian Pariwisata, Selasa (19/4).
Foto: Dok: Puskompublik Kemenpar
Penandatanganan MoU oleh Muliaman D Hadad dan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kementerian Pariwisata, Selasa (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk mendorong lembaga jasa keuangan agar memperbesar pembiayaan di sektor pariwisata.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, pariwisata Indonesia memiliki potensi yang besar.

"OJK mendorong lembaga jasa keuangan untuk memperbesar pembiayaan pariwisata dalam rangka mendukung program pemerintah untuk pembangunan dan pengembangan 10 destinasi pariwisata baru, yaitu Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung, Kep. Seribu, Candi Borobudur, Gunung Bromo, Mandalika Lombok, Pulau Komodo dan TN Wakatobi dan Morotai," kata Muliaman usai menandatangani nota kesepahaman kerja sama ini ditandatangi oleh Muliaman D Hadad dan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kementerian Pariwisata, Selasa (19/4).

Menurut Muliaman, sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas karena berperan besar bagi devisa negara. Apalagi jika sektor kemaritiman dikembangkan, dapat menciptakan banyak lapangan kerja.

"Kami juga dorong alternatif sumber energi juga upayakan pembiayaan. Kemarin dorong pemanfaatan energi matahari. kalau bisa buat murah dan unit mudah didapat. Mudah-mudahan bisa segera wujudkan itu,"kata Muliaman.

Selain itu, kata Muliaman, sektor pariwisata mempunyai link dengan sektor lainnya, seperti UMKM dan lainnya. Untuk itu potensinya pun harus terus dikembangkan. Pihaknya pun berharap tidak hanya mudah dari segi akses tapi juga murah.

"Syukur dua-duanya. Yang penting akses dulu. Semoga semakin terbuka opsi pembiayaan, termasuk upaya membangun resort, infrastuktur, kapal-kapal wisata itu semua jadi bagian pembiayaan yang akan dilakukan. Nanti juga ada supplier kaya UMKM. Semoga jadi bagian yang terintegrasi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement