REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 90 persen pengidap HIV/AIDS di Jawa Barat masih berusia produktif. Mereka terkena HIV-AIDS akibat berbagai bentuk penularan baik hubungan seks dan penggunaan narkoba suntik.
"Pengidap HIV sekitar 90 persennya usia produktif antara 15 tahun hingga 49 tahun," ujar Sekretaris Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Barat, Iman Tedja kepada wartawan, Selasa (19/4).
Hal ini disampaikan dalam acara deklarasi generasi terbebas dari seks bebas, narkoba, dan HIV-AIDS di Lapangan Merdeka Sukabumi.Rinciannya ujar Iman, sebanyak 40 persen pengindap berusia 15-24 tahun dan sisanya sekitar 60 persen berusia 24-49 tahun. Di mana, jumlah pengidap HIV di Jabar hingga Desember 2015 mencapai sebanyak 20.600 orang dan kasus AIDS sebanyak 6.222 orang.
Karena itu, KPA Provinsi dan Kota/Kabupaten berupaya menggiatkan edukasi tentang bahaya HIV/AIDS ke kalangan remaja dan pelajar. Jika tidak dilakukan, upaya pencegahan maka dikhawatirkan kasusnya makin bertambah banyak.
"Peringkat Jabar nomor empat dalam kasus HIV Ssakan naik mengalahkan Jawa Timur dan Papua," terang dia.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan yang hadir dalam acara deklarasi mengatakan, kalangan remaja memang rentan dalam pengaruh seks bebas, narkoba dan HIV-AIDS.
"Jika anak menjadi korban seks bebas, narkoba dan HIV, maka menjadi kerugian besar bagi perkembangan bangsa,’’ imbuh dia.Netty mengatakan, diperlukan perhatian serius dari pemerintah dan elemen masyarakat lainnya. Baik dalam konteks jangka panjang dan pendek serta pencegahan dan upaya rehabilitasi.