REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejumlah kendaraan proyek dan truk molen masih terlihat melintasi jembatan penghubung menuju pulau C dan D, Selasa (19/4) siang. Dari kejauhan, beberapa kumpulan bangunan berupa ruko (rumah toko) tampak berdiri di atas lahan Pulau D. Di antara gedung-gedung itu bahkan ada yang sudah hampir mencapai 100 persen proses pengerjaannya.
Pengerjaan reklamasi dua pulau itu dilakukan PT Kapuk Naga Indah (PT KNI) yang menjadi anak perusahaan Agung Sedayu Group.Ketika Republika.co.id tengah mengamati bangunan-bangunan tersebut dari ujung selatan jembatan, salah seorang petugas keamanan PIK tiba-tiba datang menghampiri.
"Anda wartawan, ya? Ini area proyek, Mas. Yang tidak berkepentingan tidak boleh mendekat. Silakan sampeyan menjauh dari sini," ujar Agus BS, nama yang tertera pada seragam petugas itu, dengan nada suara tinggi.
Tidak cukup sampai di situ, setelah Republika.co.id menjauh dari jembatan itu, seorang petugas keamanan PIK lainnya, Febri Andrianto, kembali datang menghampiri. "Silakan naik bus atau angkot dan pergi dari sini sekarang juga, Mas. Enggak usah berdiri di sekitar kawasan ini lagi, karena Anda dilihat sama pimpinan saya," kata pria itu dengan muka masam.
Pada saat Republika.co.id hendak meninggalkan PIK pada pukul 15.00 WIB, seorang prajurit TNI berpakaian loreng terlihat berjalan menuju posko penjagaan tadi. Selanjutnya, tidak diketahui apa yang dilakukan tentara tersebut di tempat itu.
Pihak pengembang saat ini telah memberi nama untuk Pulau C dan D. Di salah satu situs pemasaran milik Agung Sedayu Group disebutkan, Pulau C yang mempunyai luas 276 hektar itu kini bernama River Walk. Sementara, Pulau D dengan luas lahannya 312 hektare dinamai Golf Island.