Rabu 20 Apr 2016 00:01 WIB

Sindir Ahok Soal Reklamasi, Iwan Fals Di-bully Netizen

Artis Virgiawan Listanto alias Iwan Fals, mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (29/12). (Republika/Wihdan)
Artis Virgiawan Listanto alias Iwan Fals, mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (29/12). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi legendaris Iwan Fals menyentil kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama terkait perizinan proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Dalam akun Twitter pribadinya, @iwanfals, Ahad (17/4) Iwan menulis, "Oh reklamasi teluk jakarta belum ada ijin to, kok bisa?"

Di cicitan berikutnya, pemilik nama asli Virgiawan Listanto itu juga mempertanyakan izin proyek yang menjerat Wakil Ketua DPRD DKI, M Sanusi dalam dugaan suap perizinan.

"Lho enggak barusan di tv pas ngeliat ada berita reklamasi, belum ada ijin katanya, ya panteslah."

Cicitan itu langsung mendapat respons dari para netizen. Banyak yang mendukung kritikan Iwan, tapi tidak sedikit yang menghujat pelantun tembang 'Bongkar' tersebut.

“@iwanfals basi amat u bang,” kicau akun @junethtea.

"@iwanfals Jgn bikin Ahoker spt cacing kepanasan klo anda tdk ingin dibully," cicit @the_gemblak.

“@iwanfals jika ngak faham konteks lbih baik diam mas.Cukup Ahmad Dani aja yg gila,mas iwan ngk usah,” @Nyebelin4

Melihat idolanya diserang, sejumlah netizen pun membela Iwan Fals.

“@iwanfals siapa yang bisa ngelawan cukong2 itu bang, mereka itu manusia rakus semua,” ‏@buittenzoorgh.

“@iwanfals tabrak aturan sana sini, wapres ditantang, lembaga negara dilecehkan…demi kolega pemegang modal..waisya tetap waisya,” @mitrapermana.

"@iwanfals bongkar om iwan," tulis @Akangsadeli.

Banyaknya komentar bernada miring, ternyata tidak membuat Iwan terpancing. Di cicitan berikutnya, Iwan berkomentar bijak.

"terimakasih juga buat para pengritik, anda sudah menenangkan sy."

"oh ya terimakasih para pembenci, kalian sudah mengangkat dosa2 sy."

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement