Rabu 20 Apr 2016 07:15 WIB

Mengenal Allah Butuh Logika Ilmiah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Achmad Syalaby
Alam semesta (ilustrasi).
Foto: www.kaheel7.com
Alam semesta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini pendidikan agama mengajarkan cara mengenal dan mempercayai Allah SWT lebih pada cara-cara dogmatis. Cara ini cenderung menekankan pentingnya kehadiran Tuhan cukup dengan meyakini. Di luar proses nalar dan logika ilmiah.

Faktanya mengenal dan mempercayai Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan semesta alam dengan cara dogma seperti ini justru mengabaikan fakta ilmiah yang disampaikan Alqur'an itu sendiri. Di sisi lain pengajaran dogmatis dianggap mengenyampingkan peran logika, yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada manusia. 

Dalam sebuah buku Mengenal Tuhan Allah SWT secara Ilmiah, dijabarkan bagaimana seharusnya generasi muda perlu mengenal dan memahami Allah SWT. Buku karangan M. Hasbullah ini mengungkapkan penjabaran-penjabaran ilmiah, melalui ayat ayat kauniyah beberapa hal terkait kehidupan baik alam, fisik dan psikis manusia. 

Penjabaran ini kemudian dijelaskan merunut ayat Alqur'an demi memberikan logika ilmiah berpikir yang benar serta meyakinkan. "Buku ini bisa mnejadi pegangan bagi mahasiswa dan mahasiswi, menjadi pegangan mendampinginkitab suci Al Qur'an," ujar M. Hasbullah dalam pernyataan tertulis, yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/4).

Menurut dia, cara mengenal Allah SWT secara ilmiah ini, justeru mampu menghadirkan sisi spiritualitas yang jauh lebih kuat, dibandingkan cara dogmatis. Karena itu, ia meyakini logika ilmiah mengenal Tuhan ini penting bagi generasi muda, agar pemuda muslim merasakan lebih dekat kehadiran Tuhan Nya dan merasakan partikel keilahian Nya. 

Dengan sisi spiritualitas yang kuat ini, generasi muda muslim juga memiliki penjagaan terhadap kondisi diri, mentaati perintah agama, menghindari dosa dan kemaksiatan. 

Selain buku karyanya ini, M. Hasbullah juga berencana mendirikan Pesantren Ilmiah, yang akan memberikan pengajaran dan pendidikan secara komprehensif. Pesantren Ilmiah yang ia impikan tersebut akan mendidik para santri, beragama secara menyeluruh dan menjaga sisi ilmiah dalam menjaga spiritualitasnya. Sehingga pendidikan ini berperan ke arah long life education.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement