REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Daging kualitas tinggi asal Jepang, Wagyu, semakin populer di Timur Tengah. Dilansir dari Foodnavigator.com, Sabtu (9/4), tingginya permintaan wagyu tersebut sulit untuk dipenuhi. Para produsen daging wagyu Jepang harus berhadapan dengan penyediaan daging halal yang terbatas sumbernya.
Menurut Deputi General Manager Summit Trading, importir produk Jepang di Uni Emirat Arab, Teruyuki Tsuyuki, saat ini produsen wagyu di Jepang baru menyadari potensi pasar halal untuk produk mereka. Para produsen tersebut baru memulai melebarkan sayap mereka mengekspor wagyu ke pasar halal.
Pihak importir masih menunggu kesiapan para produsen tersebut. Dalam beberapa waktu terakhir, mereka hanya memenuhi pesanan khusus dengan jumlah terbatas untuk beberapa restoran.
"Masalahnya di Jepang, hanya ada beberapa tempat yang dapat menyembelih secara halal. Jika para produsen menyediakan daging wagyu yang bagus di pasar lokal, mereka tidak bisa mengekspornya sebanyak jumlah tersebut," jelas Tsuyuki.
Akan tetapi, saat ini para produsen tersebut mulai meningkatkan jumlah tempat penyembelihan halal. Namun kapan tepatnya rumah-rumah penyembelihan yang mengaplikasikan sistem halal tersebut semuanya mulai beroperasi belum bisa dipastikan. Masih dibutuhkan pemeriksaan dan sertifikasi halal dari kewenangan Timur Tengah sebelum mereka mulai bisa memproduksi daging wagyu halal.
Daging wagyu dikenal karena harganya yang cukup tinggi, juga ciri khas lemak daging yang berpola layaknya marmer. Daging tersebut menghadirkan rasa seolah meleleh di mulut. Pada pameran makanan halal di Dubai Februari lalu, wagyu Jepang menjadi pusat perhatian. Jepang tengah berusaha menembus pasar Timur Tengah, termasuk melalui produk wagyu halal.