REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abad Pertengahan, Baghdad disebut sebagai ibu kota dunia. Kota berjuluk negeri seribu satu malam ini mampu menggerakkan sistem pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan secara bersamaan.
Saat kota-kota Eropa masih dicengkeram kegelapan, Baghdad sudah mencapai puncak kegemilangannya. Wajar beberapa dekade lalu, Baghdad menjadi tanah impian bangsa-bangsa di dunia untuk menguasainya.
Keindahan Kota Baghdad seperti banyak berdiri bangunan megah dan kesuburan tanahnya itu berkat lalu lintas air di Sungai Tigris dan Sungai Eufrat yang erletak di sebelah utara Teluk Persia.
Masa keemasaan kota metropolis intelektual itu terjadi pada masa Dinasti Abbasiyah yang akhirnya luluh lantak akibat serangan Hulagu Khan pada 1258. Baghdad memiliki pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan, di antaranya sebagai berikut: