REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Indonesia kembali menyatakan sikap tegasnya untuk tidak menolerir aksi-aksi pencurian ikan yang dipandang sebagai tindakan melanggar kedaulatan serta merusak perairan Indonesia.
"Khusus mengenai sumberdaya maritim, kami akan terus bersikap tegas untuk tidak menolerir aksi-aksi 'illegal fishing' di perairan kami," kata Presiden Joko Widodo dalam pidato di Sidang Organisasi Maritim Internasional (IMO) di London, Selasa petang waktu setempat.
Jokowi menyebutkan apa yang sedang dikerjakan Indonesia saat ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab internasional. "Kami menyadari, pemanfaatan sumberdaya laut harus dilakukan untuk kesejahteraan rakyat kami secara berkelanjutan," katanya.
Indonesia menyadari merupakan tanggung jawab Indonesia sebagai warga dunia untuk menjaga kelestarian laut. Indonesia juga menyadari, sebagai kekuatan di antara dua samudera, Indonesia berkewajiban ikut serta menjaga keselamatan pelayaran.
Jokowi menyebutkan Indonesia terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau. Menjadi sebuah keniscayaan untuk membangun pelabuhan baru, meng-upgrade pelabuhan-pelabuhan yang ada, dan menambah armada kapal logistik dan penumpang, serta modernisasi pengelolaan pelabuhan.
"Semuanya itu untuk percepatan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta menjadikan ekonomi Indonesia lebih efisien dan kompetitif," katanya.
Baca juga, Nelayannya Ditahan, Malaysia Marah ke Pemerintah Indonesiia.