REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan mahasiswa mendemo gedung Balai Kota Jakarta, Rabu (20/4) siang. Mereka menuntut keadilan atas kasus penggusuran dan proyek reklamasi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sayangnya, jadwal audiensi yang sudah disampaikan Jumat lalu tersebut tak dihiraukan oleh Ahok. Ichsan, salah satu pendemo dari BEM Se-Indonesia wilayah Jabodetabek, mengaku sangat kecewa dengan sikap Ahok tersebut.
"Dijadwal sebenarnya, katanya, sudah diagendakan ketemu Ahok. Tapi enggak tahu kenapa malah dibatalin," keluhnya.
Setelah gagal bertemu dengan Ahok, Ichsan bersama dua rekannya yang berhasil menyelinap masuk ke dalam gedung Balai Kota langsung membuat ricuh. Ia langsung berteriak-teriak meminta audiensi. Massa pendemo yang berjumlah ratusan di luar gedung sempat terprovokasi. Beruntungnya, anggota polisi sempat menyita salah satu bendera milik pendemo.
Dalam insiden itu tak ada adu pukul. Hasil pantauan di lapangan terlihat, pada saat suasana mulai memanas yang terjadi hanya aksi tarik menarik supaya ketiga mahasiswa yang berhasil masuk itu bisa ditarik keluar gedung Balai Kota.
Sementara, Wakapolsek Gambir Kompol M Nababan mengatakan ketiga mahasiswa yang merangsek masuk itu awalnya mengaku ingin menunaikan shalat. Ketiganya memang tak mengenakan jaket almamater ketika mencoba masuk. Sehingga pihak keamanan menyangka ketiganya warga biasa. Usai berhasil masuk ketiganya malah mendatangi pintu masuk Balai Kota.
"Mereka bertiga ingin masuk ketemu Ahok, tapi enggak ditemui," katanya kepada wartawan, Rabu (20/4) sore.