REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India menyebut 330 juta orang terkena imbas kekeringan berkepanjangan. Pemerintah mengatakan pada Mahkamah Agung kekeringan menyapu hampir 256 distrik di seluruh India.
Otoritas mengatakan jumlah ini tampaknya akan terus meningkat. Sebab, beberapa negara bagian yang mengalami kekurangan air belum memberikan laporan statusnya.
India sangat tergantung pada musim hujan yang pada dua tahun ini cukup menurun. Kekeringan terjadi juga karena perpanjangan gelombang panas di seluruh India dengan suhu melebihi 40 derajat Celcius selama beberapa hari.
Sekolah-sekolah terpaksa ditutup di negara bagian Orissa. Lebih dari 100 kematian dilaporkan di sana karena serangan panas. Di negara bagian terparah, Telangana dan Andhra Pradesh dilaporkan 2.000 kematian pada musim panas lalu.
Negara bagian barat, Maharshtra juga salah satu terimbas parah kekeringan. Sebanyak 13 Liga Premier India terpaksa dihentikan karena kurangnya air untuk persiapan.
Kekhawatiran semakin meningkat karena kekurangan air ini. Pemerintah meminta otoritas lokal menghentikan pasokan air ke tempat-tempat yag tidak diperlukan, seperti kolam renang. Pemerintah juga mengirim sebuah kereta yang membawa satu juta liter air minum ke Latur.
Kereta lain membawa 2,5 juta liter air dijadwalkan sampai sana pada Rabu. Negara bagian Punjab dan Haryana di India bagian utara masih bersengketa soal sumber air di sungai.
Ketersediaan air di 91 reservoir India berada di titik terendah dalam dekade terakhir. Stok hanya ada 29 persen di seluruh kapasitas penyimpanan. Sekitar 85 persen air berasal dari lapisan bawah tanah yang mengandung air namun levelnya pun turun.