Kamis 21 Apr 2016 01:26 WIB

KM Sinabung Kembali Merapat ke Pelabuhan Jayapura

Kapal Motor (KM) Labobar sandar di pelabuhan Jayapura, Sabtu (27/7).
Foto: ANTARA FOTO / CHANRY ANDREW SURIPATTY
Kapal Motor (KM) Labobar sandar di pelabuhan Jayapura, Sabtu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Manajemen PT Pelni menambah satu unit kapal penumpang yang menyinggahi Pelabuhan Jayapura, yaitu KM Sinabung yang sejak 2013 sudah tidak lagi melayani rute ke pelabuhan tersebut.

"Per 23 April 2016, KM Sinabung kembali melayani penumpang dari dan ke Pelabuhan Jayapura pascabeberapa tahun tidak melayani pelabuhan di timur Indonesia ini," ujar General Manager Pelni Jayapura Kamaruzzaman, di Jayapura, Rabu.

Ia menjelaskan dengan kembalinya kapal Pelni bermuatan 2.000 orang ini menambah jumlah kapal Pelni sebelumnya empat kapal menjadi lima kapal yang menyinggahi Pelabuhan Jayapura.

"Penambahan unit kapal untuk mengantisipasi masa /peak season/ pada puasa dan lebaran tahun ini. Tapi kapal tersebut masih digunakan pascapuasa dan lebaran serta natal dan tahun baru," kata dia.

Kamaruzzaman menambahkan, kapal tersebut sebelumnya melayani rute Surabaya, Makassar, Bau Bau, Banggai, Bitung, Ternate, Bacan, Sorong, Manokwari, Wasior, Nabire, Serui dan Biak, tetapi setelah kembali melayani masyarakat di Papua melalui Pelabuhan Jayapura.

"Tiga rute dihapus yakni Wasior, Nabire dan Serui. Jadi dari Biak langsung ke Jayapura," ujarnya lagi.

Sebelumnya, tahun 2015, Pelni telah mengoperasikan enam kapal untuk melayani Pelabuhan Jayapura, tetapi terhitung awal tahun ini, perusahaan plat merah tersebut mengurangi dari enam kapal menjadi empat kapal diantaranya KM Ciremai, KM Dobonsolo, KM Labobar, dan KM Gunung Dempo.

Berkurangnya dua unit kapal penumpang tersebut berimbas pada jumlah kunjungan, sebelumnya 13 kali kunjungan menjadi 9 kali kunjungan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement