Rabu 20 Apr 2016 20:45 WIB

Festival Dalang Cari Bibit Muda Berbakat

Ilustrasi.
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perkumpulan Seni Budaya dan Gedung Cagar Budaya Sobokartti Semarang akan menggelar festival dalang pada 24-30 April 2016 untuk mencari bibit-bibit dalang muda berbakat.

"Festival dalang ini akan dibuka dengan pertunjukan wayang semalam suntuk menghadirkan dalang Ki Sigit Ariyanto," kata Ketua Sobokartti Semarang Tjahjono Rahardjo di Semarang, Rabu (20/4).

Menurut dia, kegiatan itu sebagai salah satu bentuk Sobokartti untuk ikut "nguri-uri" atau melestarikan kebudayaan lokal warisan leluhur di Jawa Tengah, dan khususnya Kota Semarang.

"Kami ingin mencari dalang-dalang muda sebagai bentuk regenerasi. Ya, selain itu, mengajak pula masyarakat untuk 'nguri-uri' kebudayaan tradisional yang kita miliki," katanya.

Ia menyebutkan setidaknya ada 40 dalang dari Semarang dan luar daerah yang akan mengikuti festival dalang itu, terbagi atas dua kelompok disesuaikan dengan jenjang usia atau pendidikan.

Untuk kelompok dalang bocah, kata dia, mulai usia sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP), sementara dalang dewasa untuk kelompok usia sekolah menengah atas (SMA).

"Festival dalang ini akan diselenggarakan secara parade, mulai pukul 13.00-22.00 WIB. Selain bisa melihat pertunjukan wayang, pengunjung juga bisa menikmati hiburan kesenian lainnya," katanya.

Untuk memeriahkan festival dalang itu, Tjahjono mengatakan digelar pula pameran wayang, batik, dan keris, termasuk pembelajaran membuat wayang dan batik yang bisa diikuti gratis.

Sementara itu, Ketua Panitia Festival Dalang Supono menambahkan kegiatan-kegiatan seni harus terus dijaga dan dilestarikan agar kesenian lokal tidak punah ditelan kemajuan zaman.

"Even ini merupakan suatu ajang apresiasi atas ekspresi karya-karya pelaku seni budaya yang adiluhung. Salah satu bentuk tanggung jawab Sobokartti untuk ikut melestarikan kebudayaan," katanya.

Diharapkan, kata dia, ke depannya akan semakin banyak kegiatan seni yang diselenggarakan di Semarang sehingga para dalang dan pelaku seni lokal memiliki tempat untuk mengembangkannya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement