Rabu 20 Apr 2016 22:44 WIB

Dampak Lingkungan di Gua Pindul akan Dikaji

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan kajian dampak lingkungan di Gua Pindul supaya pengelolaan lingkungannya makin baik.

Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Rabu (20/4), mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian dampak lingkungan untuk penerbitan dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL) untuk melengkapi analisis mengenai dampak lingkungan hidup (amdal).

"Kajian dampak lingkungan kawasan wisata Bejiharjo sudah ada. Namun, untuk perdestinasi sesuai dengan arahan Pemprov DIY belum ada," kata Hary.

Kawasan Desa Bejiharjo sudah pernah dilakukan kajian untuk dampak lingkungan dengan mengambil sampel air, udara, dan air.

Untuk per destinasi wisata, kata dia, belum pernah dilakukan. Pada tahun ini, pihaknya akan melakukan kajian Gua Pindul dan situs Sokoliman. "Dokumen ini diperlukan untuk mengetahui seberapa besar daya tampung gua dan dampaknya," katanya.

Hary mengatakan bahwa ke depan jika sudah terbit rekomendasi terkait dengan Gua Pindul akan menjadi panduan untuk mengontrol wisatawan dan pengelolaan Gua Pindul.

Ia berpendapat bahwa pengkajian itu perlu agar pengelolaan lingkungan wisata alam ini menjadi makin lebih baik. "Ke depan bisa untuk mengetahui sebenarnya berapa kapasitas Gua Pindul," katanya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Gunung Kidul Saryanto mengatakan pihaknya akan menggandeng akademisi Eko Haryono untuk melakukan kajian Gua Pindul. Nantinya diketahui maksimal ruangan gua dan kapasitas oksigen yang ada didalam gua. Jangan sampai banyaknya wisatawan merusak ekosistem di dalam gua. "Nanti aka ada kajian detailnya," katanya.

Menurut dia, perlu adanya komitmen bersama dari pengelola untuk melindungi ekosistem di kawasan wisata Bejiharjo, khususnya Gua Pindul. "Kami tidak bisa melakukan sendiri, perlu ada komitmen bersama," kata Saryanto.

Selain melakukan kajian, pihaknya akan meningkatkan kapasitas pemandu karena sebagai salah satu tujuan wisata, minat khusus pemandu juga perlu ditingkatkan. "Pemandu sudah sering dilatih untuk meningkatkan profesionalismenya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement