Rabu 20 Apr 2016 21:43 WIB

Eksistensi Industri Kerajinan Jaga Regenerasi Perajin

Industri Kerajinan (ilustrasi)
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Industri Kerajinan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan industri kerajinan yang semakin eksis turut menjaga regenerasi para perajin di Indonesia, demikian disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin saat menghadiri peresmian pembukaan Jakarta International Handicraft Trade Fair INACRAFT 2016 di Jakarta.

"Dengan semakin tumbuhnya industri kerajinan dan pasar domestik serta ekspor yang meluas maka lapangan kerja jadi terbuka. Dari sinilah, pelan-pelan tapi pasti terjadi regenerasi perajin," kata Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (20/4).

Pesatnya industri kecil dan menengah, lanjut Saleh, berpeluang mengubah posisi seorang pengrajin mengembangkan usaha sendiri dan merekrut karyawan.

Transfer pengetahuan dan keterampilan pun terjadi seiring pasar yang berkembang sehingga produk kerajinan terus mengalami inovasi.

"Kalau kita lihat dari dekat, mereka mempekerjakan saudara, tetangga bahkan merekrut tenaga kerja dari lingkungan yang lebih jauh. Artinya, lapangan kerja tercipta di daerah-daerah dan ekonomi berkembang," ujarnya.

Kemenperin, melalui Ditjen Industri Kecil Menengah (IKM) juga aktif mendorong kapasitas dan kualitas produk industri kecil dan menengah.

Antara lain melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT), Badan Riset dan Standardisasi Industri serta pusat pengembangan industri kreatif seperti Bali Creative Industry Center.

Merujuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, arah kebijakan sektor industri turut menyasar tumbuhnya Industri Kecil sekitar 20 ribu unit usaha serta 9 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50 persen tumbuh di luar Jawa.

Kemenperin juga membangun 22 sentra industri kecil dan menengah (SIKIM) yang terdiri dari 11 di kawasan timur Indonesia (khususnya Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur), dan 11 di kawasan barat Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement