Kamis 21 Apr 2016 07:25 WIB

Sekolah akan Tahan Ijazah Siswa yang Coret Seragam

Puluhan siswa SMK melakukan aksi mencoret baju seragam seusai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di daerah Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4).  (foto: MgROL_34)
Puluhan siswa SMK melakukan aksi mencoret baju seragam seusai melaksanakan Ujian Nasional (UN) di daerah Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4). (foto: MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau para siswa yang akan merayakan kelulusan tidak merayakannya dengan cara mencoret-coret baju seragam. DPRD pun meminta kepada Dinas Pendidikan serta pihak sekolah agar dapat memastikan tidak ada aksi mubazir di lingkungan sekolah masing-masing.

Bahkan kalau masih ada siswa yang tidak mengindahkan kebijakan ini, pihaknya setuju ada sanksi berupa penahanan ijazah atau dipanggil orang tuanya. "Di sini kita ingin membangun sebuah budaya baru bagi pelajar kita. Apa yang telah dilakukan oleh SMAN 3 saya kira patut diapresiasi, yang telah mengarahkan siswanya untuk tidak melakukan aksi mubazir coret baju. Ini baik untuk sekolah yang lainnya juga," ujarnya anggota Komisi I DPRD Kota Pangkalpinang itu di Pangkalpinang, Rabu (20/4).

Pascapelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan sebentar lagi SMP, DPRD Kota Pangkalpinang berharap pihak sekolah dan para orang tua memantau siswa untuk tidak melakukan hal-hal yang mubazir atau sia-sia. "Seperti mencoret seragam sekolah saat kelulusan nanti," ujar dia.

Ia mengatakan, kebiasaan mencoret-coret seragam sekolah saat kelulusan merupakan bukan budaya masyarakat dan sangat jauh dari nilai edukasi maupun etika. Ia berkata, menumpahkan kebahagiaan saat kelulusan tentu hal yang wajar, tetapi jika harus dilakukan dengan cara berkonvoi kendaraan dan coret baju, hal ini harus dihindari.

"Kemarin baru saja kita mendapatkan musibah banjir yang cukup besar dan ketika itu pula kita bisa merasakan berharganya seragam sekolah, tas dan perlengkapan lainnya. Tentu tidak etis jika perayaan kelulusan ditunjukan dengan cara seperti itu," katanya.

Dalam mengungkapkan rasa syukur saat kelulusan bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan positif seperti doa bersama, memberikan seragam kepada adik kelas atau siswa lain yang membutuhkan dan sebagainya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement