REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin melakukan pelebaran pedestrian di Jalan Sudirman dan Thamrin selebar 10 meter. Tetapi, keinginannya tersebut baru akan dilakukan pada 2017.
Kepala Seksi (Kasie) Perencanaan Bidang Kelengkapan Prasanan Jalan dan Jaringan Utilitas Dinas Bina Marga DKI jakarta, Riri Asnita mengatakan pelebaran trotoar dilakukan oleh PT Mass Rapid Transit (MRT) usai proyeknya selesai yang ditargetkan pada 2017. Adapun pihaknya akan betugas sebagai pengawas saja. Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan sejumlah dinas terkait.
"Jalur lambat itu diminimaliskan bukan dihilangkan. Trotoarnya ditata, kami sudah kordinasikan dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman untuk menata pohonya dan Dinas energi untuk peneranganya," ujarnya, Rabu (20/4).
Ia menjelaskan pelebaran trotoar yang dilakukan tahun ini hanya dilakukan di tempat-tempat keramaian. Setidaknya terdapat 45 titik yang tersebar di setiap wilayah yang trotoarnya dilebarkan. Proyek itu sudah diberikan anggaran mencapai Rp 250 miliar. Ia menyebut titik-titik tersebut seperti di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat; Jakarta Selatan di kawasan Blok M, Jakarta Utara di kawasan Pluit, Jakarta Barat di kawasan Daan Mogot dekat Rumah susun Sewa (rusunaway) yang dibangun dan Jakarta Timur di kawasan Rawa Mangun.
"Saat ini proses lelang sudah selesai. Kami sudah masuk dalam proses penandantangan kontrak. Prediksinya Mei sudah bisa dilakukan pembangunan trotoar tersebut," katanya.
Sebelumnya, Ahok mengatakan pedestrian di kawasan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin akan diperlebar menjadi 9,5 meter. Sehingga akan memudahkan pejalan kaki yang ingin melintas. Ia meyakini seluas apapun jalan di Jakarta, tetap tak akan mampu menampung banyaknya mobil.
Baca juga: Penyerapan APBD DKI 2016 Nol Persen, Wagub Mengaku tak Tahu