REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ribuan pedagang Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Sumber (IPPS) kembali berunjuk rasa, Kamis (21/4). Mereka menuntut agar pasar permanen segera dibangun di lokasi pasar lama yang terbakar tahun lalu.
Selain para pedagang, aksi itu juga diikuti ormas kepemudaan, ormas keagamaan, komunitas tukang ojeg, tukang becak dan sopir angkot yang mendukung tuntutan tersebut.
Massa memulai aksinya dengan berkumpul di depan pasar lama sekitar pukul 08.30 WIB dan menuju Kantor Bupati Cirebon dan DPRD, yang terletak di kompleks perkantoran Pemkab Cirebon. Sepanjang perjalanan menuju lokasi, mereka terus meneriakkan yel-yel tuntutan revitalisasi dan penolakan relokasi.
Sementara itu, di depan kantor bupati dan gedung dewan, aparat keamanan sudah berjaga-jaga.
Ketua IPPS, Ridwan menyatakan, pasar Sumber selama ini telah menjadi mata pencaharian bagi ribuan masyarakat di sekitar wilayah Kecamatan Sumber. Hal itu bahkan telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
"Anak cucu kita nantinya jangan hanya mendengar kisah dulu ada pasar Sumber, tapi pasarnya sudah tidak ada," kata pria yang juga pedagang kain di pasar Sumber selama puluhan tahun itu.
Ridwan menyatakan, rencana relokasi pasar Sumber ke Kelurahan Kenanga seperti yang diinginkan bupati Cirebon, akan menghancurkan perekonomian ribuan pedagang pasar Sumber. Selain berupa areal sawah dan jauh dari pemukiman penduduk, lokasi di Kelurahan Kenanga juga dekat dengan sebuah toko modern.
Seperti diketahui, Pasar Sumber yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon terbakar hebat pada Agustus 2015 lalu. Akibatnya, bangunan pasar tak bisa ditempati lagi.