Kamis 21 Apr 2016 14:02 WIB

JK: Begitu Banyak Ayat Alquran yang Inginkan Kita Bersatu

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Achmad Syalaby
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan arahan saat peluncuran Pusat Pengembangan Keuangan Mikro dan Inklusi di Jakarta, Selasa (15/3).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan arahan saat peluncuran Pusat Pengembangan Keuangan Mikro dan Inklusi di Jakarta, Selasa (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, meskipun di Indonesia terdapat berbagai perbedaan agama namun masyarakat Indonesia mengutamakan persatuan. Prinsip ini sesuai dengan lambang Indonesia sehingga meskipun terdapat perbedaan namun tidak menimbulkan konflik.

"Prinsip Indonesia adalah yang selalu tercermin dalam lambang Indonesia, yaitu kita berbeda-beda tapi satu. Bukan hanya dipraktikkan dalam hal pemerintahan dan kenegaraan tapi juga dalam hal beragama. Orang boleh berbeda agama kita beda dalam cara pelaksanaan yang dilakukan tapi kita satu yaitu Islam, tidak punya perbedaan prinsip," kata JK saat menutup Musabaqah Hafalan Al Qur'an di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (21/4).

Lebih lanjut, JK mengatakan, perbedaan yang ada seharusnya dapat memperkuat persatuan antar masyarakat, bukan menimbulkan konflik. Di dalam ajaran Islam, kata dia, umat Islam haruslah melaksanakan aturan dan ketentuan yang diajarkan. Namun, pada kenyataannya, kebanyakan masyarakat di dunia Islam justru tercerai berai.

"Begitu banyak ayat Alquran yang menginginkan kita bersatu daripada tercerai berai. Walaupun kenyataannya juga dalam dunia Islam banyak hal-hal yang bercerai," tambah dia.

JK kemudian menyinggung kekacauan yang terjadi di negara-negara Islam. Banyak warga dari negara Islam yang justru mengungsi ke negara-negara Eropa atau negara non-Islam akibat konflik yang terjadi. Kondisi ini pun, dia menjelaskan, tak ada dalam ajaran Islam. 

Radikalisme dan terorisme, sambung dia, muncul dari negara-negara gagal yang kemudian dihancurkan oleh negara-negara besar lainnya. JK mencontohkan, adanya kelompok Alqaida muncul di negara Afghanistan dan kelompok ISIS dari Irak dan Suriah. 

Untuk menghadapi radikalisme dan terorisme pun diperlukan persatuan dan kedamaian di masing-masing negara. Persatuan, kata dia, juga diajarkan di dalam Alquran. "Oleh karena itu, kita semua, semua kita melanggar apa ketentuan Alquran yang diwajibkan kita bersatu. Karena itulah maka kita semua harus menyampaikan disamping simpati kita, bagaimana kita melaksanakan persatuan itu secara baik-baik secara bersama kedamaian itu," jelas JK.

JK mengatakan, negara-negara Islam memiliki 2/3 kekayaan minyak dan gas di dunia. Seharusnya, kekayaan ini dapat membawa masyarakat menjadi lebih sejahtera jika terdapat persatuan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement