REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempunyai istri yang peduli tentang nasib perempuan di Ibu Kota. Perempuan bernama Veronica Tan itu menyatakan perempuan Indonesia harus mampu berkata sesuai kata hati.
Vero, demikian ia biasa disapa, mengaku banyak masalah yang melanda perempuan di Indonesia. Salah satunya, perempuan kerap selalu menurut apa kata suami atau orang tuanya. Padahal menurutnya dalam kasus tertentu perempuan harus mampu mengambil pilihan sendiri. Namun tentunya, perempuan harus bertanggungjawab atas pilihannya.
"Saya pikir perempuan harus bisa berjuang untuk kebenaran. Harusnya ini di luar gender (tanpa pikir gendernya apa), misalnya masih banyak yang di rusun-rusun sulit ikut KB (keluarga berencana) karena mesti nanya suami dulu padahal anaknya sudah dua. Nah itu yang kita fikir harus diperjuangkan, perempuan harus bisa mengatakan tidak," katanya kepada wartawan ketika merayakan Hari Kartini sekaligus peresmian bus Transjakarta khusus perempuan, Kamis (21/4).
Ia mengatakan penolakan terhadap perintah orang tua atau pun suami itu bukan berarti mengurangi rasa hormat. Namun perempuan tentunya bisa membedakan kebaikan dan keburukan bagi dirinya sendiri.
"Di zaman ini, kita perempuan, apalagi sudah menikah itu susah mengatakan tidak pada suami. Bukan berarti enggak nurut, tapi dalam hal tertentu itu kita harus perjuangkan pilihan kita dan bertanggungjawab atas pilihan itu," ujarnya.