REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Persatuan Guru Ngaji Indonesia (Perguji) akan menggelar kegiatan Munajat Nasional pada Kamis (28/4) mendatang di Masjid at-Tin, Jakarta.
Anas Nasuha selaku ketua panitia penyelenggara Munajat Nasional mengatakan, acara yang bertema "Satukan Doa untuk Indonesia" ini diadakan sebagai bentuk respons atas keprihatinan Perguji terhadap situasi dan kondisi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam.
Meski pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan persoalan bangsa, Anas melihat masalah demi masalah lain tetap bermunculan, bahkan semakin parah. Contohnya, tidak sedikit televisi yang memberitakan kasus pembunuhan, korupsi, hingga kasus narkoba, bahkan baru-baru ini juga muncul kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang meminta pengakuan hak.
Selain itu, munculnya pemahaman-pemahaman baru dari berbagai keyakinan dan sekte sesat dikhawatirkan dapat memunculkan permasalahan baru dan berkembang menjadi konflik antarkelompok, suku, ras, dan agama. “Ini jelas memprihatinkan. Kami guru ngaji tidak bisa berbuat apa-apa kepada bangsa ini. Kami hanya sebatas mendidik anak bangsa dan berdoa,” kata Anas kepada Republika.co.id, Kamis (21/4).
Untuk itu, Perguji mengajak seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tokoh umat Islam, petinggi TNI, kepolisian, masyarakat sipil, hingga pejabat negara bermunajat bersama mengharapkan jalan keluar dari Allah SWT.
Menurut Anas, ini merupakan salah satu upaya bersama untuk menjaga keselamatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tujuan akhir menuju Indonesia jaya dan sejahtera. Sekeras apa pun upaya yang dilakukan tidak akan menuai hasil yang maksimal tanpa bantuan dari Allah SWT.
“Hamblumminannas sudah dilakukan melalui pendidikan, kini saatnya memohon bantuan kepada Allah,” kata Anas.
Anas menjelaskan, Munajat Nasional ini terbagi ke dalam tiga sesi acara. Sesi pertama, akan diisi dengan diskusi panel yang mengulas seputar persoalan LGBT, penyimpangan akidah, dan paham radikalisme. Sama dengan sesi pertama, sesi kedua akan diisi dengan diskusi panel yang membahas seputar solusi permasalahan perekonomian bangsa.
Sementara, sesi terakhir adalah penutupan dengan doa bersama pemerintah yang dipimpin oleh sejumlah tokoh agama, seperti Syekh KH A Khairun Nasihin, KH Maktub Effendi, dan KH R Abah Anom Kusumajati. Pihak penyelenggara juga berencana menghadirkan Presiden Joko Widodo sebagai elemen tertinggi dalam pemerintahan.
Terbuka untuk umum, Anas menargetkan Munajat Nasional akan dihadiri oleh 200 hingga 300 orang peserta. Anas berharap dengan diadakannya Munajat Nasional ini dapat mewujudkan kejayaan dan kemandirian masyarakat Indonesia serta dapat memberikan solusi atas segala permasalahan bangsa.
Baru diadakan untuk pertama kalinya, Anas berharap acara Munajat Nasional dapat menjadi agenda rutin Perguji. “Semoga ke depannya bisa rutin diadakan dua kali setahun dan bergilir di seluruh kota di Indonesia,” kata dia.