REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Kartini identik dengan emansipasi wanita. Bagi mantan peragawati, model sekaligus bintang film yang kini mulai menapaki karier di dunia politik, Okky Asokawati, Hari Kartini memiliki memiliki makna yang luas.
Saat ditemui Republika.co.id, di Kawasan Senayan, anggota DPR RI ini memaknai hari Kartini sebagai momentum agar tidak ada lagi perbandingan antara laki-laki dan perempuan.
"Pada kesempatan ini terkait emansipasi wanita, saya berharap tidak ada lagi perbandingan antara laki-laki dan perempuan. Karena kita tidak bisa terus menerus dibandingkan. Dilihat dari fisik saja sudah berbeda," ujar Okky, Rabu (20/4).
Menurut wanita berusia 55 tahun ini, perempuan dan laki-laki harusnya saling bersinergi satu sama lain untuk sama-sama membangun negara. Ia juga menganggap perempuan memiliki peran yang sangat penting, karena perempuan merupakan benteng keluarga dan tiang negara.
"Jika diibaratkan, laki-laki adalah kepala dan perempuan adalah otot leher. Kepala tidak akan bisa bergerak tanpa adanya otot leher," kata dia.
Bagi mantan model Gadis sampul ini, sosok Kartini modern adalah sosok perempuan yang mampu memiliki kehidupan domestik (didalam rumah, red) dengan kehidupan di ranah publik yang proporsional dan seimbang.
"Emansipasi tidak harus selalu perempuan bisa mendapatkan gaji dari luar rumah. Tapi bagaimana perempuan bisa mengembangkan diri secara maksimal. Kalau perempuan bisa berkarier di luar rumah dan di dalam rumah dengan seimbang, itu sangat luar biasa," tambahnya.
Okky menambahkan, bahwa bagi wanita di zaman ini, kesempatan untuk berkiprah di ranah publik lebih besar dibandingkan wanita zaman dulu. Sehingga hal ini perlu dimanfaatkan dengan baik oleh para wanita di Indonesia.