Kamis 21 Apr 2016 22:44 WIB

Pemprov DKI Dituding Lebih Pentingkan Penguasa Dibanding Rakyat

Rep: c21/ Red: Joko Sadewo
Warga Kampung Luar Batang  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga Kampung Luar Batang (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah masa dari Kampung Luar Batang dan Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara menggelar mimbar bebas di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Mereka menuntut tiga hal terkait pembongkaran dan reklamasi di Teluk Jakarta.

Pertama, tolak reklamasi Teluk Jakarta. Kedua, lindungi dan perjuangkan kelayakan nasib nelayan di pesisir Jakarta. Ketiga, tolak penggusuran yang tidak berperikemanusiaan dan berperikeadilan.

Koordinatur warga Kampung Aquarium, Upi Yunita mengatakan pembongkaran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap warga kampungnya menunjukkan Pemprov DKI lebih mementingkan penguasa daripada rakyat. "Penataan tidak perlu penggusuran. Penataan harusnya pakai musyawarah yang adil," ujar dia, Rabu (21/4).

Upi menuturkan penataan terhadap Jakarta seharuanya bisa menjaga kepentingan hidup hajat orang banyak, dan memperhatikan martabat manusia. Sebab kepentingan rakyat seharusnya memiliki kedaulatan. Tentunya hal itu harus menjadi pedoman pembangunan yang tidak sekalipun dapat dihindari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement