REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang pemuda Palestina, Abdel Hamid Abu Sorour (19 tahun), akhirnya meninggal dunia setelah menderita luka-luka di tubuhnya akibat insiden pemboman bus di Yerusalem pada pekan ini.
Rumah sakit Israel mengumumkan kabar duka tersebut, Rabu (20/4). Menurut keterangan dari Kementerian Kesehatan Palestina, Abu Sorour berasal dari kamp pengungsi di Aida yang berada di luar Bethlehem, di Tepi Barat.
Usai mendengar kabar duka tersebut, para pelayat berdatangan ke kamp tersebut untuk mengungkapkan rasa belasungkawa mereka kepada keluarga pemuda itu.
“Kelompok Hamas bahkan menyiapkan poster yang memuji Abu Sorour sebagai martir alias syuhada,” tulis AFP, Kamis (21/4).
Sebanyak 21 orang mengalami luka cukup parah akibat pemboman bus yang terjadi di Yerusalem pada Selasa (19/4) lalu. Sampai hari ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Pemerintah Israel sendiri dikabarkan masih menyelidiki kasus tersebut.