Jumat 22 Apr 2016 10:59 WIB

Ahok Panggil Bawahan Pastikan Penyebab Banjir

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Bilal Ramadhan
Pengendara sepeda motor menerobos banjir di jalan raya Lodan, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (21/4).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Pengendara sepeda motor menerobos banjir di jalan raya Lodan, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan hari ini akan memanggil dinas, wali kota dan pejabat terkait untuk mengetahui penyebab banjir. Hingga saat ini, ia baru menerima laporan penyebab banjir karena matinya pompa.

Pria yang akrab disapa Ahok tersebut menerima laporan dari bawahannya bahwa pompa di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat mengalami rusak. Sedangkan di sejumlah wilayah lain, menurutnya tak lagi mengalami banjir.

"(pompa mati) Katanya karena dinamo. Bukan hanya itu, beban airnya yang dia kasih beban air terlalu banyak. Jakbar banjir enggak greenville segala macam? Yang langganan banjir? Enggak banjir, kamu cek aja. Jalan panjang, green garden, greenville, yang hujan besar langganan banjir sekarang enggak banjir," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (22/4).

Ia menyebut banjir tak lagi terjadi di daerah tersebut lantaran pintu air kali Ciliwung yang lebih lama ia buka. Sehingga aliran air berjalan lebih lancar.

"Kenapa enggak banjir? Karena Angkenya turun. Kenapa Angke bisa turun? Kenapa kanal banjir baratnya enggak terlalu penuh. Kenapa enggak terlalu penuh? karena Ciliwung lama saya buka," ujarnya.

Di sisi lain, ia segera menanggil bawahannya agar mengetahui penyebab masalah. Terlebih, baginya masalah pembukaan pintu air Manggarai yang seharusnya dibuka lama pun sudah selesai.

"Makanya saya mau panggil mereka mesti duduk bareng. Sama kayak Manggarai kan, sampai Latuharhari jebol, sampai Greenville satu jakarta barat tenggelam waktu itu. Bulan lalu. Itu kenapa? Ciliwung lama dia tutup," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement