Jumat 22 Apr 2016 14:37 WIB

Harga Tomat di Cianjur Terus Naik

 Pedagang sedang memilah tomat di pasar tradisional, Jakarta, Jumat (15/4).
Pedagang sedang memilah tomat di pasar tradisional, Jakarta, Jumat (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Harga komoditas tomat di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus naik. Kenaikan terjadi akibat minimnya stok di tingkat petani, seiring musim hujan yang masih tinggi membuat buah tomat di kebun rusak dan busuk.

Bahkan penyuplai yang biasa memasok sayur-mayur ke sejumlah pasar di Jabodetabek, terpaksa turun langsung ke petani untuk menutupi pesanan tomat dan sejumlah komoditas lainnya yang sulit didapat seperti brokoli. "Harganya meroket stok minim, sehingga kami mendatangi langsung petani untuk menutupi pesanan. Mahalnya tomat dan brokoli karena hasil panen tidak maksimal akibat curah hujan masih tinggi," kata Hendi (34 tahun) penyuplai sayur mayur warga Desa Nagrak, saat dihubungi, Jumat (22/4).

Dia memperkirakan harga tomat akan terus melambung hingga masuk musim kemarau. Saat ini dia membeli tomat dari petani seharga Rp 13 ribu per kilogram. "Di tingkat pengecer mungkin sudah sampai Rp20 ribu perkilogram, kami biasa menjual kembali Rp 17 ribu per kilogram," katanya.

Sedangkan Didin Mahmudin (30 tahun), pedagang sayuran di Pasar Muka mengatakan, harga tomat pekan ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari harga normal Rp8 ribu per kilogram naik menjadi Rp 19 ribu per kilogram. Meskipun beberapa hari sebelumnya harga tomat sekitar Rp 10 ribu per kilogram.

"Banyak petani gagal panen kalau musim hujan, sehingga harga naik. Berbeda dengan cabai merah malah turun, dari Rp 60 per kilogram sekarang hanya Rp24 ribu per kilogram," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement