REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan tidak memihak salah satu calon ketua umum yang akan bertarung di musyawarah nasional luar biasa (munaslub) nanti. Menurutnya, seluruh caketum dianggap sama sebagai adik-adiknya di lingkungan keluarga.
Namun, Ical memiliki kriteria yang menurutnya mampu membesarkan Golkar ke depan. Yaitu sosok ketua umum yang memiliki visi dan misi Indonesia menuju negara kesejahteraan. “Ketum Golkar mempunyai suati visi-misi kedepan sesuai visi misi Partai Golkar yaitu Indonesia 2045 negara Kesejahteraan,” ungkap Ical saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/4).
Selain memiliki visi-misi sesuai dengan visi-misi Golkar menuju negara kesejahteraan, caketum Golkar harus melewati beberapa persyaratan dasar. Yaitu, harus kader partai Golkar, dengan persyaratan minimal menjadi kader selama 5 tahun. Lalu syarat yang kontekstual dengan kondisi saat ini adalah caketum Golkar harus mampu memberikan kemenangan dalam pesta demokrasi di pemilihan kepala daerah dan pemilihan umum nanti.
Saat ditanya, siapa caketum yang sudah memenuhi persyaratan tersebut, Ical enggan menyebut nama. Menurutnya, semua caketum yang akan bertanding di munaslub nanti merupakan adik-adiknya. Seluruh caketum ada di dalam kepengurusan saat Ical menjabat sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin ini.
“Buat saya, kalau saya lebih cinta kepada adik saya yang satu daripada yang lain, wah enggak benar itu,” tegas dia.
Beberapa nama sudah muncul menyatakan diri akan maju menjadi calon ketua umum di gelaran munaslub bulan depan. Nama-nama itu antara lain, Priyo Budi Santoso, Ade Komaruddin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, dan Idrus Marham.