Petugas museum menjelaskan Konferesi Asia Afrika (KAA) di Museum KAA, Gedung Merdeka, Kota Bandung, Rabu (20/4). (Republika/Edi Yusuf) (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Peserta lawatan KAA mengunjungi Museum KAA di Gedung Merdeka, bandung, Rabu (20/4). (Republika/Edi Yusuf) (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Peserta lawatan KAA mengunjungi Istana Presiden Cipanas, Cianjur, Rabu (20/4).(Republika/Edi Yusuf) (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Peserta lawatan KAA melihat patung-patung presiden RI, di museum Istana Presiden, Bogor, Kamis (21/4). (Republika/Edi Yusuf) (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Peserta lawatan KAA berdoa bersama di Taman Makam Kalibata, Jakarta, rabu (20/4). (Republika/Edi Yusuf) (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
Peserta lawatan KAA mengunjungi Gedung Pancasila, Jakarta, Rabu (20/4). (Republika/Edi Yusuf) (FOTO : Republika/ Edi Yusuf)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, Pada tanggal 18-24 April ini Konferensi Asia Afrika (KAA) menginjak usianya ke 61 tahun. Penyelengaraan KAA hingga saat ini masih diingat sebagai momen historis.
Untuk memperingati momen tersebut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar menggelar acara seminar sejarah KAA di Gedung Dwi Warna Kota Bandung dan lawatan ke sejumlah tempat terkait KAA seperti Gedung Pancasila (Jakarta), Taman Makam Kalibata (Jakarta), Istana Presiden (Bogor) dan Istana Cipanas (Cianjur) yang digelar dari 19-21 April 2016.
Kegiatan tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan di antaranya sejumlah Komunitas, para pelajar, mahasiswa, guru, dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan, pelajaran berharga, menggugah serta menjaga semangat nasionalisme, menggali sejarah penyelenggaraan KAA , dan melestarikan potensi sejarah di Jabar.
Advertisement