REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memperingati Hari Kartini, Kementerian Agama (Kemenag) didukung oleh Yayasan Kita dan Buah Hati mengadakan Orientasi Pencegahan Pornoaksi dan Pornografi. Kegiatan ini dihadiri oleh 165 kalangan perempuan Kemenag perwakilan dari kanwil dan perguruan tinggi keagamaan di seluruh Indonesia
Dalam acara ini, para peserta mendeklarasikan 'Saya Ini Anti Pornoaksi dan Pornografi (SIAPP)'. Mereka sekaligus dijadikan kader Siapp. "Yang menjadi perhatian dari dibentuknya kader SIAPP ini adalah untuk mencegah kontaminasi pornoaksi dan pornografi terhadap anak-anak," ujar Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati Elly Risman kepada Republika.co.id, Jumat (22/4).
Elly Risman yang juga merupakan psikolog keluarga ini mengatakan para peserta yang notabene adalah sosok ibu ini diberikan wawasan tentang proses kerusakan otak anak yang disebabkan oleh pornoaksi dan pornografi. Mereka juga dijelaskan mengenai gerakan lesbian, gender, biseksual dan transgender (LGBT) serta pengaruhnya terhadap keluarga sekaligus dampaknya terhadap kesehatan kulit dan kelamin.
Dilibatkannya para perempuan ini sebagai kader Siapp, menurut Elly, karena perempuan atau ibu dianggap sosok yang paling dekat dan berpengaruh kepada anak. Kaum ibu dinilai lebih mampu untuk mendeteksi permasalahan-permasalagan yang sedang dihadapi oleh anak.
Elly berharap para ibu yang hadir dalam pelatihan ini juga bisa menggerakkan perempuan lainnya untuk melakukan pencegahan pornoaksi dan pornografi. Untuk ke depan, kader Siapp ini bisa mengajak kaum ayah ikut serta peduli dan mau melakukan upaya pencegahan.
Lebih jauh, Elly mengimbau agar institusi lain baik dari pihak pemerintahan maupun non pemerintahan dapat terinspirasi dengan upaya pencegahan yang dilakukan oleh Kemenag. Hal ini mengingat besarnya ancaman dan buruknya dampak yang ditimbulkan dari pornoaksi dan pornografi terhadap kehidupan anak bangsa.