REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golongan Karya Akbar Tandjung mengaku sedih karena partai tersebut ribut terus. Salah satunya masalah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang waktunya terus diundur.
"Saya sedih partai saya ribut terus, masalah munaslub saja ribut, awalnya tanggal 7 Mei, terus mundur 17 Mei, terus mundur 25 Mei, kalau mundur lagi saya tidak tahu apa yang terjadi," kata Akbar Tandjung pada sebuah dialog di Universitas Indonesia, Jumat (22/4).
Dia berharap partainya bisa kembali bersatu dan tidak mengulangi kericuhan yang pernah terjadi. Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memastikan Munaslub Golkar dilaksanakan 23 Mei.
"Saya baru dapat informasi dari Pak Jokowi tadi malam, ajudan beliau mengatakan beliau akan membuka 23 Mei, karena 17 Mei beliau masih di Rusia dan 25 Mei sudah pergi lagi," kata pria yang akrab disapa Ical.
Menurut dia, Munaslub yang digelar di Bali pembiayaannya ditanggung secara bersama oleh kader dengan cara iuran. Mengenai surat keputusan Menteri Hukum dan HAM soal legalitas kepengurusan Munas Bali akan dikeluarkan dalam waktu dekat.
Munaslub Golkar memilki agenda utama pemilihan ketua umum, sejumlah nama yang menyatakan siap maju adalah Ade Komarduddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idurs Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, Zaki Iskandar dan lainnya.