REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan information technology (IT) saat ini telah banyak memengaruhi segala aspek kehidupan. Salah satunya di dunia periklanan. Hal itu ditandai antara lain munculnya istilah digital advertising atau online advertising yang sudah tidak asing lagi.
Hal ini membawa perubahan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang periklanan. “Tentunya perkembangan ini merupakan informasi penting yang harus diketahui oleh para mahasiswa program studi Periklanan Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika (AKOM BSI) Jakarta,” kata dosen Periklanan AKOM BSI Jakarta Nunu Nugraha.
Terkait hal tersebut, program studi Periklanan AKOM BSI Jakarta menyelenggarakan seminar advertising dengan tema “Advertising in Digital Age”. Acara ini diselenggarakan di Aula kampus BSI Pemuda Jakarta, Kamis (21/4). Peserta seminar adalah para mahasiswa program studi Periklanan AKOM BSI Jakarta.
Pembicara utama seminar tersebut adalah Managing Director SAM CGI Prasetiyo Heramanto atau lebih dikenal dengan panggilan Mas Giant. Ia memberikan informasi mengenai perkembangan dunia advertising yang semakin maju mengikuti perkembangan teknologi. Selain itu ia juga membagi pengalamannya tentang perkembangan advertising di dunia digital dari tahun ke tahun.
Mas Giant menegaskan, dunia advertising lebih dipengaruhi oleh media sosial dan viral menjadi salah satu tren yang sedang berkembang di dunia periklanan. “Masyarakat Indonesia saat ini dipengaruhi keinginan untuk selalu eksis dalam setiap peristiwa dan membagikan hal hebat di sosial media tanpa mencantumkan sumber yang jelas setiap postingannya,” jelas Mas Giant.
Mas Giant juga menjelaskan bagaimana produk yang akan dipasarkan menjadi dikenal oleh masyarakat luas, dibicarakan, diceritakan, ditularkan dan melekat erat dihati konsumen dari waktu ke waktu yang disebut dengan istilah STICK.
Contohnya kasus Sumanto (pembunuh) dan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Berita tersebut bohong atau realitas? Apakah berita tersebut baik atau buruk? “Membuat sebuah iklan dengan ‘Big Idea’ (ide hebat) yang ‘Make it Simple and Shareable’ (buat hal itu sederhana dan mudah dibagikan). Dengan cara tersebut masyarakat akan selalu mengingat mengenai iklan yang diiklankan,” ungkap Mas Giant.
Mas Giant menegaskan bahwa advertising digital tidak hanya mengenai iklan sebuah produk ataupun jasa. Advertising, kata Mas Giant, dapat juga berupa aplikasi yang dapat digunakan banyak orang. Contohnya beberapa aplikasi yang ada di Google Play maupun Apple Store yang dapat diunduh dan memudahkan penggunanya dalam melakukan hal yang diinginkan.
“Salah satu contohnya adalah aplikasi Toyota Move yang berfungsi sebagai asisten pribadi dalam kendaraan yang Anda tumpangi dengan segala keunggulan aplikasi yang dimilikinya,” papar Mas Giant.
Nunu Nugraha mengmukakan, materi yang disampaikan oleh Mas Giant tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa. “Materi yang beliau sampaikan juga menambah wawasan kami sebagai pengajar di Periklanan AKOM BSI Jakarta untuk menyesuaikan materi yang disampaikan di kelas dengan kebutuhan stakeholder pada saat ini,” papar Nunu Nugraha.