REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Sejumlah warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengeluhkan kualitas beras untuk keluarga miskin di wilayah itu. Beras yang diterima bercampur dedak karena kondisi butirannya hancur.
"Beras untuk keluarga miskin (Raskin) yang kami terima tidak laik dikonsumsi. Selain hancur, warna beras juga kuning kecoklatan," kata Cik Endek salah seorang warga Kelurahan Sukajadi di Baturaja, Jumat (22/4).
Menurut dia, kondisi seperti itu bukan pertama kali terjadi. Setiap pembagian raskin dari Bulog setempat kondisi barang yang diterima masyarakat selalu hancur seperti dedak. "Tapi mau bagaimana lagi, kalau tidak diambil jatah raskin kami tidak bisa makan," jelasnya.
Hal senada dikatakan Ita (42 tahun) warga Kelurahan Saung Naga, Kecamatan Baturaja Timur. Selain itu, beras yang diterima beraroma tak sedap. "Kalau tidak dicampur dengan beras bagus yang dibeli di pasar, raskin tidak laik dikonsumsi karena berbau dan nasi dimasak juga hancur berwarna kuning," ungkapnya.
Sementara Kepala Bulog Sub Divre OKU, Armansyah Harahap menyatakan kualitas raskin yang hancur disebabkan karena beras terlalu lama disimpan di gudang penyimpanan perusahaan itu. "Mungkin terlalu lama disimpan di gudang hingga beras menjadi hancur dan berwarna kuning," jelasnya.
Ia mengimbau, bagi masyarakat yang mengalami hal sama dalam penerimaan raskin agar melapor ke perangkat desa ataupun kelurahan setempat untuk ditukar dengan beras kualitas bagus. "Beras yang tidak laik dikonsumsi akan kami tukar. Laporkan saja kalau masyarakat masih menerima raskin kualitas seperti itu," ujarnya.