REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kandidat ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi, meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Bandung. Permintaan maaf ini, terkait dengan digelarnya 'hajatan' Partai Golkar dalam musyawarah daerah (Musda) untuk memilih ketua DPD Golkar Jabar lima tahun kedepan.
"Saya meminta maaf, karena dengan jalannya Musda ini, pasti arus lalu lintas di sekitaran Pasteur, Bandung, jadi terganggu," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Sabtu (23/4).
Apalagi, lanjut Dedi, hingga kini masih beredar isu akan adanya sweeping yang dilakukan sejumlah organisasi yang mengatasnamakan agama. Akibat isu itu, aparat dari jajaran Polda Jabar, Kodam III Siliwangi, serta ormas-ormas pendukung Golkar, siaga untuk menghadap pihak yang akan sweeping ini.
Jika hal itu terjadi, maka sudah bisa dipastikan kalau arus lalu lintas di sekitaran lokasi Musda akan terganggu. Dengan begitu, pihaknya sebagai salah satu kandidat pada Musda itu, meminta supaya masyarakat Bandung maupun dari luar yang hendak ke Bandung, untuk memakluminya.
"Mudah-mudahan situasi kondusif, jadi musda ini tidak menganggu masyarakat Bandung ataupun dari luar," ujar Bupati Purwakarta ini.
Golkar juga mengapresiasi terhadap kinerja TNI/Polri serta ormas pendukung, yang siap mengamankan jalannya Musda ini. Apalagi, tersiar kabar Polda Jabar akan menerjunkan sedikitnya 1.600 personelnya. Serta membagi pengamanan sampai empat lapis.
"Kami turut berterima kasih kepada TNI/Polri dan ormas pendukung yang mengamankan jalannya Musda ini. Semoga, Musda ini melahirkan pemimpin yang fenomenal," jelasnya.