Sabtu 23 Apr 2016 12:52 WIB

BPBD DKI Dihujat Ahok, Begini Tanggapan Sutopo

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: Antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kritik keras Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terhadap kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta tak diambil pusing oleh BNPB. Kepala Pusat  Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho malah menganggap kritikan gubernur yang akrab disapa Ahok itu peduli dengan BPBD.

"Pak Ahok memarahi BPBD DKI Jakarta tentang info banjir. Itu artinya Pak Ahok peduli BPBD. Kinerja harus ditingkatkan,"kata Sutopo lewat akun Twitter resmi @Sutopo_BNPB, Ahad (23/4). (Baca: Ahok Marahi BPBD tak Laporkan Situasi Terkini di Jakarta). 

Ahok sebelumnya menyalahkan BPBD DKI Jakarta karena tidak memberi informasi kepada masyarakat saat banjir Jakarta telah surut. Dia pun meminta BPBD aktif melaporkan ketinggian muka air terkini sekaligus genangan di Ibu Kota. Sehingga datanya selalu terbaru setiap waktunya. Dengan cara itu, Ahok berharap masyarakat tak salah menerima informasi.

"Nge-twit banjir. Pas sudah kagak banjir dia kagak ngetwit tuh. Enggak ngetwit lagi dia. Jadi kalau gitu kerja lu apa BPBD, lu maunya apa? Itu yang saya tanya sama dia," ujarnya.

Menghadapi komentar pedas tersebut, Sutopo pun memilih untuk bersikap bijak. "Anggap saja kritik, makian, teguran dan marah kepada BPBD sebagai masukan bahwa kita harus meningkatkan kinerja."

Hujan lebat mengguyur wilayah di beberapa kawasan Jakarta, Depok hingga Bogor sepanjang Rabu (20/4) malam hingga Kamis (21/4). Akibatnya, beberapa wilayah di ibu kota kembali mengalami banjir.

Ahok pun menunjuk pasangnya laut sebagai penyebab banjir tersebut. Dia menjelaskan,genangan yang terjadi di banyak wilayah di Jakarta pagi hari tadi terjadi karena turunnya hujan bertepatan dengan laut pasang. (Baca:Banjir Jakarta, Jangan Salahkan Ahok!)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement