REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyesalkan kerusuhan yang terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banceuy. Apalagi kerusuhan berujung pada pembakaran bangunan lapas.
"Ya ini kan urusan internal di dalam dari lapas ya, saya sesalkan tentunya," kata Ridwan di Crowne Plaza Hotel, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/4).
Menurutnya kerusuhan ini dapat menjadi pelajaran petugas lapas agar ke depannya lebih meningkatkan kualitas manajemen keamanannya. Apalagi, ujar dia, warga binaan berkelompok-kelompok. Sehingga jika ada provokasi sedikit dapat memicu keributan besar. Hal tersebut yang harus diantisipasi.
"Kumpulan orang-orang seperti itu mah sagala rupa. Geng-gengan. Nggak jelas," ujarnya.
Ia menyebutkan dari Pemkot Bandung sudah menurunkan kendaraan pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan api. Sementara untuk persoalan keamanan dan kondisi lapas bukan berada dalam ranah Pemkot Bandung melainkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan kepolisian.
"Saya serahkan sepenuhnya kalau jangka pendek ini kepada kepolisian, kalau jangka panjangnya tentunya kepada Kemenkumham yang menjadi atasan lapas," tuturnya.
Sabtu (24/4) pagi tadi, warga binaan Lapas Banceuy ricuh dengan petugas lapas. Mereka melempari dengan batu dan botol minuman. Kericuhan ini dipicu aksi solidaritas atas meninggalnya seorang warga binaan yang diakui narapidana karena dianiaya petugas lapas.
Baca juga: 600 Polisi Disiagakan di Lapas Banceuy