REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta mengatakan Eropa mengapresiasi peran Indonesia dalam mempromosikan perdamaian dunia.
"Apresiasi dan harapan yang tinggi terhadap peran Indonesia untuk perdamaian melalui pengembangan Islam moderat, yang demokratis dan toleran," kata Jokowi dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma usai tiba dari lawatan ke Eropa pada Sabtu (23/4).
Menurut Presiden, nilai Islam yang moderat tersebut menjadi aset diplomasi yang penting bagi Indonesia di mata internasional. Selain itu, Presiden juga menyampaikan Uni Eropa menyambut positif kebijakan deregulasi ekonomi yang dilakukan pemerintah.
Presiden menjelaskan dalam pertemuannya dengan Presiden Komisi Eropa Jean Claude Juncker, ia berharap negosiasi CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) segera dimulai dan Indonesia siap melakukannya sejalan dengan komitmen yang bertujuan membuat ekonomi lebih terbuka dan kompetitif.
"Kecepatan kita dalam selesaikan 'scoping papers' CEPA sangat dihargai dan kita tinggal lanjutkan kepada negosiasinya," kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan Presiden juga bertemu dengan banyak CEO perusahaan di Eropa. Beberapa pertemuan dengan pimpinan perusahaan dilakukan di Berlin antara lain dengan CEO Mayer Werf GambH & Co KG, CEO Ferrostadt GambH dan CEO Bayer.
Kemudian, pengusaha Indonesia dan Inggris menandatangani kesepakatan bisnis senilai 19,02 miliar dolar AS.
Selain itu, Badan Koordinasi Penanaman Modal juga mencatat empat kesepakatan bisnis dengan nilai keseluruhan 606 juta dolar AS ditandatangani dalam Forum Bisnis Indonesia dan Belanda di Den Haag pada Jumat lalu.