REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra membantah jika dirinya bersekongkol dengan Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi dalam penggusuran Luar Batang seperti yang dituding Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Yusril mengaku tidak mengenal Wali Kota Jakarta Utara secara pribadi. Bahkan, tidak pernah melalukan kontak langsung.
"Jadi tidaklah beralasan Pak Gubernur menuding," kata Yusril dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (23/4).
Mantan Menteri Sekretaris Negara tersebut mengharapkan Ahok bertindak lebih bijak terhadap Wali Kota Jakarta Utara. Pasalnya, Wali Kota merupakan pejabat adminitratif gubernur, dan tidak berwenang pembuat kebijakan.
Terkait penggusuran Luar Batang, kata Yusril, Ahok seharusnya membuat surat keputusan atau surat perintah pembongkaran. Sehingga Wali Kota maupun Camat tidak terpojok saat berhadapan dengan warga.
"Apalagi sampai dituding sekongkol dengan bakal calon gubernur, kasihan Wali Kota dan Camat," Yusril menegaskan.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta memang masih akan berlangsung 2017. Namun, persaingan antar kandidat calon gubernur sudah memanas. Tak heran terjadi saling serang. Terutama antara Ahok dengan Yusril.