Ahad 24 Apr 2016 12:01 WIB

Jenazah Prince Dikremasi di Minnesota

Mengenang Prince.
Foto: AP Photo/Andres Kudacki
Mengenang Prince.

REPUBLIKA.CO.ID, CHANHANSEN -- Jenazah mendiang Prince telah dikremasi. Upacara tersebut dihadiri keluarga serta teman-temannya dalam sebuah upacara pribadi pada Sabtu (23/4) untuk memberikan penghormatan terakhir pada mendiang superstar pop di kediaman dan kompleks studionya. 

Prince ditemukan meninggal di kompleks studionya di pinggiran kota Minneapolis dua hari lalu. Di antara mereka yang terlihat memasuki kompleks studio Paisley Park adalah adiknya, Tyka Nelson, musisi dan mantan kolaborator Sheila E, mantan pemain bass-nya Larry Graham dan model Damaris Lewis.

Upacara itu dilakukan dua hari setelah Prince, yang lagu hitsnya antara lain Purple Rain dan When Doves Cry, ditemukan tewas di sebuah lift di kompleks studionya pada usia 57 tahun. Kematiannya mengejutkan jutaan penggemar di seluruh dunia dan menuai bela sungkawa dan penghormatan dari sesama musisi dan tokoh masyarakat. Bahkan termasuk juga Presiden Barack Obama.

"Prince dilepas oleh sekelompok kecil orang-orang tercintanya keluarga, teman dan para musisinya, secara pribadi, dalam upacara yang indah untuk mengucapkan selamat tinggal dengan penuh kasih," kata humas Prince, Anna Meacham, dalam sebuah pernyataan.

Meacham mengatakan jenazah Prince telah dikremasi. Sementara tempat peristirahatan terakhirnya akan tetap dirahasiakan.

Pada Sabtu, Graham berdiri di gerbang kompleks studio Paisley Park dan mengucapkan terima kasih pada ratusan penggemar yang berkumpul di halaman luar untuk menunjukkan kekaguman mereka pada Prince. Kematian peraih tujuh kali penghargaan musik Grammy yang menggabungkan rock, jazz, funk, R & B, dan disko itu cukup banyak menyita perhatian penggemar. 

"Prince membuat kita semua menjadi musisi yang lebih baik dan semangat adalah hal yang paling penting, tetapi sebagai musisi ia mendorong kami dan membuat kami lebih baik, kami mendengarkan secara mendalam," kata Graham kepada para penggemar.

Peserta dalam upacara itu,  memberi beberapa penggemar yang ada di luar halaman, kotak hadiah. Kotak tersebut berisi barang-barang seperti pakaian bertema Prince dan compact disc musik.

Otopsi terhadap Prince dilakukan Jumat (22/4) dan pihak berwenang sedang menyelidi peristiwa kematiannya. Sebelumnya polisi mengatakan tidak menemukan tanda bunuh diri atau kekerasan pada kematian bintang musik Amerika Serikat, Prince. Tapi perlu beberapa pekan sebelum hasil bedah mayat mengungkapkan bagaimana pemusik inovatif itu meninggal.

Sherif Carver County Jim Olson, yang kantornya menyelidiki kematian Prince, mengatakan Prince terakhir terlihat masih hidup bersama seorang kenalan, yang mengantarnya ke rumahnya sekitar pukul 20.00 pada Rabu (20/4) malam waktu setempat.  "Tidak ada tanda nyata kekerasan di tubuhnya," kata Olson pada jumpa pers, "Kami tidak punya alasan untuk percaya pada saat ini bahwa itu bunuh diri. Sisanya sedang diselidiki," katanya. 

Kantor pemeriksa medis setempat melakukan pemeriksaan post-mortem pada Jumat pagi selama empat jam. Namun apa hasilnya, itu masih perlu waktu. Jenazah Prince diserahkan ke keluarganya pada Jumat sore. Kantor Pemeriksa Medis Midwest menambahkan sebagai bagian dari pemeriksaan lengkap, keterangan terkait mengenai riwayat kesehatan dan pergaulan korban akan dikumpulkan.  "Apa pun yang bisa relevan dengan penyelidikan akan dipertimbangkan," kata pernyataan itu.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement