REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Persatuan Guru Pengajian Indonesia (Perguji) telah berkomitmen untuk turut andil dalam mengokohkan akidah dan nilai-nilai Islam di Tanah Air. Selain hal tersebut, terdapat tiga visi lainnya hendak dicapai oleh Perguji.
Ketua Umum Perguji Anas Nasuha mengungkapkan, sejak resmi berdiri pada 2010 lalu, organisasinya memang telah mencanangkan empat visi utama. “Yaitu, (Perguji) sebagai wadah silaturahmi antar guru-guru pengajian di Indonesia, meningkatkan taraf kesejahteraan dan ekonomi para guru pengajian, serta memperkuat akidah Islamiah,” ucapnya kepada Republika.co.id, Ahad (24/4).
Ia menilai, dengan bergabungnya para guru pengajian dalam satu wadah bersama dapat merangsang lahirnya ide atau pemikiran cerdas yang berguna untuk kemajuan bangsa. “Karena Perguji ini kan memang menjadi wadah untuk saling berbagi ilmu,” kata Anas menerangkan.
Berkaitan dengan visi lainnya, yakni mengokohkan akidah Islamiah, Anas dan anggota Perguji lainnya, mengaku memiliki alasan tersendiri mengapa merumuskan tujuan tersebut. Yakni berkaca pada realitas sosial keagamaan beberapa tahun belakangan, yang menunjukkan fenomena-fenomena penyimpangan ajaran. Dalam konteks ini adalah penyimpangan ajaran Islam.
“Ya kita lihat sekarang-sekarang ini, dengan gampangnya orang mengaku-ngaku sebagai nabi atau tuhan. Maka dari itu, kami merasa perlu untuk memperkuat akidah Islam,” ujar Anas.
Visi ini pun tengah coba dicapai Perguji melalui rutinitas para anggotanya. Yakni, mengajarkan nilai-nilai Islam, serta akhlak, kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing, setiap harinya. Saat ini Perguji telah memiliki sekitar lima ribu anggota. Selain di Jakarta, anggota Perguji juga tersebar di 12 provinsi lain di Indonesia.