Ahad 24 Apr 2016 20:16 WIB

TKI Informal Sukabumi Diminati Negara Asia

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Achmad Syalaby
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diangkut menggunakan truk tahanan imigrasi Malaysia saat tiba di perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Selasa (8/12).
Foto: Antara/Yohanes Kurnia Irawan
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diangkut menggunakan truk tahanan imigrasi Malaysia saat tiba di perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Selasa (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sukabumi yang dikirim ke luar negeri masih cukup banyak. Namun, mayoritas masih didominasi sebagai TKI informal yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART).

Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, negara tujuan para TKI informal tersebut antara lain Taiwan, Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong, dan Singapura.

"Para TKI saat ini memilih bekerja di negara Asia seperti Taiwan dan Singapura," ujar Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Dindin Suwandi kepada wartawan Ahad (24/4). 

Jumlah TKI informal yang dikirim sejak Januari-Februari mencapai sebanyak 123 orang.Di mana kata Dindin, pengiriman TKI ke Taiwan mendominasi sebanyak 33 orang. Sementara negara Malaysia sebanyak 32 dan Singapura sebanyak 28 orang.

Dindin menuturkan, banyaknya TKI informal yang dikirim ke negara Asia disebabkan sejumlah faktor. Terutama karena adanya kebijakan  moratorium pengiriman TKI informal ke negara timur tengah seperti Arab Saudi. Dampaknya ujar Dindin, TKI yang tidak mempunyai keahlian khusus mengalihkan tujuan bekerjanya ke negara lain.  Salah satunya ke negara Taiwan dan negara Asia lainnya.

Lebih lanjut Dindin mengungkapkan, jumlah TKI formal yang diberangkatkan ke luar negeri masih sedikit. Dari Januari hingga Februari baru sebanyak 27 orang TKI formal yang diberangkatkan. Mereka diberangkatkan ke negara Malaysia dan Arab Saudi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement