Ahad 24 Apr 2016 22:09 WIB

Dedi Mulyadi: Musda Golkar Jabar Penantian yang Melelahkan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Karta Raharja Ucu
 Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. (Republika/Ita Nina Winarsih

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, kini resmi menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jabar. Dedi, terpilih menjadi ketua pada perhelatan Musda Golkar Jabar, Sabtu (23/4) secara aklamasi.

Kemenangan Dedi ini, setelah pejawat Iranto MS Syafiuddin alias Yance mengundurkan diri dari pencalonan. Dedi mengakui Musda Golkar Jabar sangat melelahkan dan menguras energinya.

Sebab, hajatan partai lima tahunan ini, seharusnya digelar sejak Oktober 2015 lalu. Akan tetapi, karena ada persoalan di tubuh partai, jadi Musda harus di undur sampai dua kali.

"Sangat lelah," ujarnya, kepada Republika.co.id, Ahad (24/4).

Yang membuatnya lelah itu, lanjut Dedi, soal kepastian waktu Musda. Dengan pelaksanaan yang diundur-undur, maka banyak spekulasi bermunculan. Termasuk, spekulasi negatif. Sehingga, banyak pihak menuding jika Golkar partai yang tidak sehat.

Sebab, musda ini merupakan proses demokrasi yang rutin di jalankan partai. Supaya, partainya menjadi sehat. Meski demikian, lanjut Dedi, Musda Golkar Jabar jadi fenomena yang menarik. Bahkan, ada segelintir kelompok massa yang bukan afiliasi ke partai, tetapi tiba-tiba ingin menjegal musda.

"Menjegalnya, yaitu menginginkan saya dipecat dari Golkar. Padahal, kelompok itu bukan afiliasi Golkar. Jadinya lucu," ujar Dedi.

Namun, dengan berjalannya pelaksaan musda ini, Golkar telah membuktikan ke dunia luar, jika partai ini masih sehat dan solid. Serta, tidak patah semangat meskipun banyak kendala dari sana-sini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement